Bulan Berapa Ini

Bulan Syawal 2024 Sampai Tanggal 9 Mei 2024

Pemerintah dalam sidang isbat awal Syawal menetapkan 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu, 10 April 2024. Umat Islam bisa menentukan hitungan bulan Syawal dengan mengacu dari putusan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulan Syawal bisa berlangsung dalam 29 atau 30 hari tergantung posisi hilal saat matahari terbenam pada 29 Syawal. Berdasarkan Kalender Hijriah 2024 susunan Kementerian Agama RI, bulan Syawal tahun 1445 H berlangsung selama 30 hari.

Menurut kalender tersebut, bulan Syawal 2024 sampai tanggal 9 Mei 2024. Hal ini memberikan petunjuk bagi umat Islam untuk menyelesaikan ibadah di bulan Syawal.

Adapun, jika berlangsung selama 29 hari berarti bulan Syawal 2024 sampai tanggal 8 Mei 2024. Perkiraan Syawal berlangsung dalam 29 hari ini dapat dilihat dari Islamic Hijri Calendar.

Mengada Ada Fase Bulan?

Bulan adalah sebuah satelit atau benda langit yang beredar mengelilingi bumi. Bulan sebenarnya tidak menghasilkan cahaya sendiri, melainkan pantulan sinar mataharilah yang menjadikannya nampak bercahaya.

Jika kita melihat bulan secara utuh, artinya seluruh bagian telah mendapat pantulan dari sinar matahari. Namun jika bulan berbentuk setengah lingkaran, maka sinar matahari hanya mengenai separuh bulan.

Sama halnya dengan bumi, bulan juga mengalami revolusi. Bulan membutuhkan waktu 27 hari 7 jam 43,2 menit untuk berevolusi. Revolusi inilah yang menyebabkan bagian bulan yang terkena sinar matahari dapat berubah-ubah.

Dilansir dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), perubahan bentuk bulan yang tampak dari bumi ini disebut sebagai fase bulan. Tiap fase bulan mempengaruhi kehidupan bumi, misal pasang surut air laut dan gelombang magnet bumi.

Nah, itulah 8 fase bulan yang perlu kamu ketahui. Sekarang, sudah tahu kan mengapa bentuk bulan selalu berubah-ubah? Semoga artikel ini bermanfaat.

Umat Islam sedang memasuki Syawal 1445 H. Syawal adalah bulan ke-10 dalam kalender Hijriah. Jika melihat batas waktunya, bulan Syawal sampai tanggal berapa?

Mengetahui batas waktu bulan Syawal menjadi penting bagi umat Islam yang menjalankan puasa sunah Syawal. Sesuai dengan namanya, puasa Syawal yang dijalankan dalam enam hari hanya bisa dilaksanakan pada bulan ini.

Perkiraan bulan puasa Ramadhan 2025

Sebagian muslim mungkin sudah mulai bertanya-tanya bulan puasa 2025 jatuh pada tanggal berapa untuk mempersiapkan diri.

Berdasarkan Kalender Hijriyah Global Tunggal 1446 H Muhammadiyah, 1 Ramadhan 1446 Hijriah atau awal puasa Ramadan diperkirakan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025 dan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025.

Sama halnya dengan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 terbitan Kementerian Agama RI, 1 Ramadan 1446 H jatuh pada 1 Maret, sedangkan Idul Fitri 1 Syawal 1446 H pada 31 Maret.

Sementara itu, mengacu SKB 3 Menteri Nomor 1017 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024, dan Nomor 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025, pemerintah juga telah menetapkan Idul Fitri 1446 Hijriah pada Senin, 31 Maret (1 Syawal) hingga Selasa, 1 April (2 Syawal).

Meski demikian, seperti tahun-tahun sebelumnya, tanggal pasti awal Ramadhan 2025 akan ditetapkan dalam sidang isbat yang digelar menjelang awal puasa Ramadhan.

Jadi jika awal puasa 2025 jatuh mulai awal Maret maka diperkirakan Ramadan tinggal 4 bulan lagi, terhitung sejak November 2024.

Demikian jawaban dari pertanyaan bulan puasa 2025 jatuh pada tanggal berapa. Semoga bermanfaat.

Bulan Juli merupakan bulan ketujuh dalam penanggalan kalender Masehi. Bulan ini terletak di antara bulan Juni dan Agustus.

Dalam kalender Masehi, terdapat 12 bulan. Ke-12 bulan tersebut memiliki jumlah hari yang berbeda-beda.

Lantas, bulan Juli sampai tanggal berapa?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini jawaban serta penjelasan lengkap tentang jumlah hari atau tanggal di bulan Juli. Yuk simak!

Paket Tanpa Kontrak

Keunggulan Starlink pertama adalah paket tanpa kontrak yang ditawarkan. Seperti dijelaskan dalam laman resmi mereka, paket yang dipilih oleh para pengguna nantinya tidak terikat kontrak maupun komitmen jangka panjang. Hal ini membuat pengguna dapat memilih paket dalam batas waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan.

Sejarah Kalender Masehi

Mengutip dari Jurnal Al-Afaq Ilmu Falak dan Astronomi Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, kalender Masehi merupakan sebutan lain untuk kalender Gregorian. Saat ini, kalender Gregorian merupakan kalender yang paling banyak dipakai di dunia Barat dan menjadi standar penghitungan hari internasional.

Kalender ini muncul dan diterapkan pada masa Paus Gregorius XIII, Raja Vatikan kala itu. Kalender Masehi merupakan reformasi dari kalender Julius. Kalender ini menggunakan perhitungan pergerakan Matahari.

Reformasi kalender ini dilakukan karena kalender Julius dinilai kurang akurat. Paus Gregorius melakukan suatu perbaikan dalam penggunaan aturan kabisat dan basithah yang berbeda dengan Kalender Julius.

Di kalender Julius tahun kabisat dilakukan cukup dengan menjadikan tahun yang keempat sebagai tahun kabisat. Akan tetapi, dalam sistem Gregorius dibentuk aturan baru.

Aturan tersebut menjelaskan bahwa jika tahun satuan dan puluhan habis dibagi empat, maka terhitung sebagai tahun kabisat. Di tahun kabisat ini, jumlah hari di bulan Februarinya menjadi 29 hari dan jumlah hari satu tahun menjadi 366 hari,

Sementara itu, apabila jumlah tahun satuan dan puluhan tidak habis dibagi empat, maka tahun tersebut adalah basitah. Artinya jumlah hari bulan Februari tetap 28 hari dan jumlah satu tahunnya 365 hari.

Adapun penentuan hari dan tanggal kalender Gregorian dilakukan menggunakan rumus tertentu dengan memasukkan unsur tahun basithah dan kabisat, nalar jarak mingguan, dan unsur lainnya. Dari rumus tersebut maka didapat jumlah tanggal dalam setiap bulannya berkisar antara 30-31 hari kecuali Februari.

Kalender Gregorian ini kemudian diproklamirkan pada tahun 1582 M/990 H di Romawi. Meskipun sempat tertolak di berbagai negara, kalender Gregorian kini menjadi kalender resmi yang berlaku secara internasional.

Nah, demikianlah penjelasan untuk pertanyaan 'bulan Juli sampai tanggal berapa?', semoga menjawab pertanyaan detikers, ya!

Paket Sesuai Kebutuhan

Kemudian Starlink juga menyediakan paket yang bisa dipilih oleh para pengguna sesuai kebutuhan. Baik itu paket yang disediakan untuk keperluan rumah tangga, pengguna yang sering kali bepergian ke mana-mana, hingga bisnis yang tidak hanya berada di darat, tetapi juga laut.

Ibadah di Bulan Syawal

Bulan Syawal bukan hanya tentang Idul Fitri, namun juga menjadi waktu untuk memperbanyak amalan dan meraih pahala sebanyak-banyaknya. Dalam bulan ini, terdapat ibadah puasa Syawal yang pahalanya sangat besar.

Dilansir dari buku Berlimpah Harta dengan Beragam Dzikir, Shalat, dan Puasa Khusus karya Muhammad Arifin Rahman, puasa Syawal merupakan ibadah puasa sunah yang dikerjakan di bulan Syawal untuk menyempurnakan puasa di bulan Ramadan. Puasa Syawal dilakukan sebanyak enam hari dalam bulan Syawal, kecuali pada tanggal 1 Syawal yang merupakan hari yang dilarang untuk berpuasa.

Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضانَ ثُمَّ أَتَبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كانَ كصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya: "Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (ganjaran) puasa selama setahun penuh." (HR Muslim)

Pahala yang dijanjikan bagi mereka yang berpuasa pada enam hari di bulan Syawal sungguh luar biasa besar nilainya. Hanya dengan melaksanakan ibadah puasa selama enam hari tersebut, seorang Muslim dapat menerima pahala seolah-olah ia telah berpuasa selama setahun penuh.

Selain itu, di Indonesia juga terdapat budaya yang identik selama bulan Syawal atau Lebaran, yaitu budaya ibadah yang bisa diamalkan di bulan Syawal. Silaturahmi memperkuat rasa persaudaraan dan kepedulian antar umat Islam.

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

Belakangan ini masyarakat dihebohkan dengan kehadiran layanan internet milik Elon Musk bernama Starlink yang resmi masuk di Indonesia. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah berapa harga Starlink per bulan yang harus dibayarkan agar bisa langganan setiap bulannya?

Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Kementerian Komunikasi (Kominfo) RI, sebelumnya di bulan April 2024 Starlink telah mengajukan perizinan operasional di Indonesia. Perizinan tersebut diajukan oleh Space X yang merupakan perusahaan milik Elon Musk. Pihak mereka mengajukan izin kepada Kominfo untuk menyelenggarakan layanan bertajuk Very Small Aperture Terminal (VSAT) dan Internet Service Provider (ISP).

Dilansir detikFinance, layanan jasa internet Starlink secara resmi telah masuk ke Indonesia yang diberi nama PT Starlink Service Indonesia. Hingga artikel ini dibuat, keberadaan jasa internet milik Elon Musk ini tengah dalam proses pemantauan oleh pihak Kominfo dikarenakan belum memiliki kantor dan belum membayar pajak sesuai aturan yang telah berlaku di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun masih menjadi fokus bagi Kominfo, kehadiran Starlink disambut antusias oleh sebagian masyarakat Indonesia. Tidak sedikit yang penasaran terkait layanan jasa internet yang ditawarkan oleh pemilik Space X yaitu Elon Musk.

Lantas berapa harga langganan Starlink tiap bulannya? Agar mengetahui jawabannya, detikJogja telah merangkum penjelasannya secara lengkap. Simak uraian informasinya berikut ini.

Sebelum mengetahui biaya langganan Starlink, tidak ada salahnya bagi detikers untuk memahami terlebih dahulu mengenai apa itu Starlink. Dikutip dari laman resmi mereka, Starlink adalah sebuah konstelasi satelit pertama dan terbesar yang ada di dunia. Perlu diketahui bahwa sebagai sebuah satelit, Starlink menggunakan orbit rendah di Bumi.

Hal tersebut dilakukan agar dapat menghadirkan internet broadband yang mampu memudahkan penggunanya. Baik itu dalam melakukan streaming, panggilan video, hingga game online.

Disampaikan bahwa Starlink menawarkan internet yang memiliki kecepatan tinggi. Namun, dengan latensi rendah kepada pengguna yang tersebar di seluruh dunia. Ini dikarenakan Starlink memanfaatkan satelit canggih dan perangkat keras pengguna yang didasarkan pada pengalaman mendalam dari perusahaan mereka. Terutama dalam kaitannya dengan operasi di orbit maupun pesawat ruang angkasa.

Fase Bulan Baru (New Moon)

Pada fase ini, bulan tidak menerima cahaya dari matahari sama sekali. Akibatnya, bulan berwarna gelap dan menjadi tak terlihat dari bumi. Fase ini terjadi pada hari pertama, yakni ketika Bulan berada pada posisi 0 derajat.

Fase Cembung Awal (Waxing Gibbous)

Fase ini ditandai dengan setengah bagian bulan mulai tampak lebih besar dari fase kuartal pertama. Fase yang juga disebut Waxing Gibbous ini terjadi pada hari kesebelas, yaitu ketika bulan berada pada posisi 135 derajat. Dari bumi, bulan akan terlihat seperti cakram yang biasa disebut dengan bulan cembung.

Fase bulan purnama (Full Moon)

Pada fase bulan purnama atau yang juga dikenal dengan full moon terjadi pada hari keempat belas ketika bulan berada pada posisi 180 derajat. Pada fase ini bulan berada pada sisi yang berlawanan dengan bumi.

Hal ini lantas menyebabkan cahaya matahari terpantul ke Bulan sepenuhnya. Pada fase full moon ini, bulan terlihat seperti lingkaran penuh yang dikenal dengan istilah bulan purnama.